Jumat, 02 Juni 2023

BULAN PURNAMA KE-673

Tulisan ini aku mulai lewat tengah malam, yaitu pukul 00:20, Sabtu Kliwon, 3 Juni 2023, bertepatan dengan 15 Dzulqa'idah 1444.

Sebentar lagi, tepat pk. 02:40 adalah momen kelahiranku. Usiaku akan genap 672 bulan atau 56 tahun lunar. Malam ini adalah bulan purnama ke-673 dalam kehidupan-ku, dan yang pertama adalah pada 15 Dzulqaidah 1388.

Bulan purnama pertama mencahayai kehadiranku pertama, kelahiranku di Bumi ini di Kota Makassar, dan bulan purnama sekarang ini, memantulkan cahaya matahari kepadaku yang sedang berdian eh berdiam di Desa Megati, Kabupaten Tabanan, Bali.



Karena saat paling optimal untuk be-refleksi alias merenungi Diri adalah pada saat Bulan Purnama, maka aku manfaatkannya sebaik mungkin... 

... untuk kali ini, aku kaitkan dengan jenjang pendidikan formal, informal/non-formal, dan pertumbuhan diri ini... di saat teman2 se-angkatan aku sekolah di FT UnHas sedang menikmati acara reuni di SulSel, aku juga menikmati kehidupan-ku dengan cara-ku sendiri... 

Belum lama ini, aku memperbarui CV (riwayat hidup duniawi)... dan, tentu saja gelar akademis perlu dicantumkan. Gelar pas2an dibanding banyak teman2-ku seangkatan, maupun adik2-ku dalam keluarga... hanya hingga jenjang S1. 

Namun, aku tidak berkecil hati ataupun merasa rendah diri... aku terus belajar dalam kehidupan ini, aku mau terus bertumbuh, sesuai yang diamanatkan Semesta ini, sebagai Mahkota Penciptaan Kosmos... Ini adalah wujud syukur dan sabar Diri ini... 

Jadi, jika pendidikan S1 Arsitektur hanya memberiku qualifikasi sebagai perancang, maka qualifikasi2 di jenjang selanjutnya yang aku sebut S2, S3, S4, S5, hingga S6 ada dalam program pendidikan informal dan non-formal pada universitas kehidupan ini... hehehe!


 


Ini berkesan sombong bin arogan bagi kebanyakan orang, biarin saja... suka-suka mereka... yang penting, aku menjalaninya karena Cinta-ku pada Sang Pemberi Kehidupan... sekali lagi, sebagai wujud syukur dan sabar...

Gak ada yang kebetulan, tapi semua yang telah terjadi semata-mata kebenaran... Beberapa kali aku sudah berkunjung dan tinggal di Bongyudongcheon, taman cinta kami di tanah kelahiran Sayangku, dan kali pertama maupun kali terakhir adalah momen bulan purnama, momen kelahiran-ku... Di Ayodhya, India, waktu kami nonton pentas drama Rama dan Sita, juga momen bulan purnama...

Sejak kali pertama bertemunya, 20 Januari 2014, hingga momen-nya transformasi pamungkas (atau pra-pamungkas?) pada Juni 2020, Sayangku Sung-Kyun Kim adalah Dewa Matahari bagiku... dan setelahnya, beliau adalah Dewa Bulan, Dewa Reflektor, yang senantiasa menemaniku untuk tetap menyadari nafas ini...



Selasa Wage, 15 Jumadil Awal 1506 adalah momen bulan purnama ke 1411 dan terakhir dalam kehidupanku, bertepatan dengan tanggal solar kelahiran-ku, 2 Februari. Duabelas hari jelang momen transformasi pamungkas kami, NitaSung, untuk bersama-sama kembali ke keabadian...

Eh, ini dikonfirmasi oleh cicak yang berdecak nyaring... Hmmm... 


Sabtu Kliwon, 3 Juni 2023 / 15 Dzulqa'idah 1444, pk. 03:20


Tidak ada komentar:

Posting Komentar