Rabu, 12 Januari 2022

Bedah Buku Partisipatif

Kegiatan bedah buku dapat berupa penulisan resensi buku oleh pemerhati umum sebagai wujud kepedulian, maupun oleh pihak akademisi sebagai bagian dari kegiatan akademik dalam kurikulum untuk diajukan pada lembaga jurnal akademik.

Kegiatan bedah buku juga dapat berupa suatu lokakarya yang dirangkaikan dengan momen peluncuran buku (buku-buku) baru tersebut. Atau...

Kegiatan bedah buku juga dapat menjadi bagian dari suatu acara tahunan suatu lembaga akademik.


Maksud Bedah Buku

Meningkatkan budaya membaca dan menulis, terutama di lingkungan pendidikan.

Meningkatkan kemampuan literasi, yaitu mem-persepsi-kan sensasi2 (audio, visual, verbal) dan kemudian meng-konsepsi-kan persepsi2 itu secara benar, sehingga memberi nilai tambah bagi kualitas kemanusiaan Diri.

Meningkatkan kualitas SDM, guna membangun bangsa yang merdeka dan berdaulat.

 

Tujuan Bedah Buku

Mempelajari dan mengevaluasi kualitas suatu buku secara keseluruhan, baik kualitas isi/konten (tatabahasa, sintaksis, semantik, kesahihan data/informasi, analisis, sintesis, renungan, imajinasi, dll.) maupun kualitas desain penyajian-nya (tataletak, komposisi narasi, gambar, tabel, sampul, ukuran, jenis kertas, dll).

Kualitas yang dimaksud adalah efektifitas buku sebagai sumber pengetahuan dan/atau sumber inspirasi yang dapat memberi nilai transformasi Diri bagi pembacanya.


Sistem (Acara) Bedah Buku

Ada dua jenis acara bedah buku, yaitu bedah buku terpusat dan bedah buku partisipatif. 

Bedah buku terpusat, memerlukan seorang Pembedah Buku khusus, dan peserta bersifat pasif terhadap penilaian buku, hanya mengikuti apa pandangan dan penilaian Pembedah Buku itu. Dan di akhir acara, pembedah buku menerima sertifikat, dan para peserta dapat memutuskan untuk membeli buku yang telah dibedah itu atau tidak. Namun, ada juga acara bedah buku terpusat yang mengenakan bayaran pada peserta, sudah termasuk mendapatkan buku tersebut saat registrasi ulang.

Bedah buku partisipatif, tidak memerlukan seseorang dengan predikat Pembedah Buku atau dalam bahasa pasarannya disebut "Book Reviewer". Dalam proses kegiatan bedah buku partisipatif, calon peserta, dan semua yang terlibat (yang akan hadir) diajak aktif membaca buku (yang akan dibedah) beberapa hari sebelum acara digelar. Jadi, semua hadirin bisa berperan sebagai Pembedah Buku.

Dalam proses bedah buku partisipatif ini, calon peserta tentu saja diharapkan membaca buku tersebut lebih dahulu. calon peserta dapat membaca buku tersebut yang sudah menjadi inventaris perpustakaan. Atau, calon peserta dapat membeli buku tersebut melalui pemesanan pada panitia. Agar lebih hemat, calon peserta disarankan hanya membeli versi e-book -nya saja, namun, jika berkeinginan memiliki versi cetak-nya, dapat memesan sebulan sebelum acara, agar pihak penerbit bisa mempersiapkan. Adapun waktu untuk membaca suatu buku dan membuat catatan pembedahannya diperkirakan membutuhkan waktu 2 hingga 3 pekan.

Jika dikaitkan dengan maksud dan tujuan bedah buku secara idealnya, maka jenis kedua, yakni bedah buku partisipatif akan lebih efektif.


Komponen Sistem Bedah Buku Partisipatif



Ada empat komponen dalam sistem ini, yaitu: komponen pemain, komponen waktu, komponen tempat, dan komponen atuan main. Keempat komponen tersebut diuraikan sebagai berikut:


Komponen Pemain:

1.      moderator

2.      penyaji Bedah Buku

3.      peserta = pembaca = penanya

4.      penulis/penerbit = penanggap

(2 dan 4 bisa dirangkap)

Seluruh pemain (1,2,3 dan 4) sekaligus berperan sebagai pembedah buku atau book reviewer

 

Komponen Waktu:

 

dalam rangkaian acara ... ... ...

tanggal, bulan, tahun

alokasi waktu pemaparan ( ... menit)

alokasi waktu tanya~ jawab ( ... menit)

 

Komponen Tempat:

alternatif :

perpustakaan, ruang kelas, auditorium / rg. serbaguna

di Kampus ... ... ... dll.

(alamat jelas)

 

 

Komponen Aturan Main:

 

A. Persiapan (sebelum acara)

calon peserta diharapkan membaca buku yang akan dibedah, agar dapat menyiapkan pertanyaan2 matang; pihak panitia mencatat nama dan alamat email atau no. kontak WA para pembeli/pemilik/pembaca buku.

koordinasi para-pihak.

 

B. Kegiatan Utama (saat acara berlangsung):

penyajian Bedah Buku;

sesi tanya-jawab;

butir2 pelajaran bagi peserta & penyaji.

 

C. Evaluasi (sesudah acara)

penulis/penerbit memperbaiki buku sesuai hasil bedah buku;

penulis/penerbit menyampaikan hasil perbaikan kepada pihak penyelenggara acara (minimal e-book), juga mengirimkan catatan evaluasi/perbaikan kepada para pemilik buku melalui email.


Poin-poin penting yang dapat menjadi perhatian dalam catatan pembedahan buku, antara lain: 


Apa argumen buku itu?

Apakah buku itu melakukan apa yang dikatakannya akan dilakukan? (integrasi kata pengantar, daftar isi dan isinya).

Apakah buku tersebut merupakan sumbangan bagi bidang atau disiplin ilmu?

Apakah buku tersebut berhubungan dengan debat atau tren terkini di lapangan dan jika ya, bagaimana caranya?

Apa silsilah teoretis atau aliran pemikiran dari mana buku ini muncul?

Apakah buku itu ditulis dengan baik?

Apa istilah2 dalam buku dan apa definisinya?

Seberapa akurat informasi (misalnya, data statistik, peta, tanggal, catatan kaki, daftar pustaka)?

Apakah ilustrasinya membantu? Jika tidak ada ilustrasi, seharusnya ada?

Siapa yang akan mendapat manfaat dari membaca buku ini?

Bagaimana buku ini dibandingkan dengan buku-buku lain di bidang yang sama atau terkait?

Jika itu adalah buku teks, kursus/sekolah apa yang dapat menggunakannya? dan 

Seberapa jelas struktur buku dan contoh-contohnya?

Dan  sebagainya, siapa pun yang berperan sebagai pembedah buku bebas mengungkapkan argumen, pandangan, pendapat maupun kritik dan usulannya.

 

~~~

 

Artikel ini dirangkum dan diringkas dari berbagai sumber (tautan di internet) dan pengalaman penulis: Anita Syafitri Arif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar