AA Sr: Biasanya mama sebelum baca buku, atau bahkan sebelum nonton film di bioskop, berdoa dulu. Mama hanya baca al-Fatifah 2x dalam hati. Yang pertama untuk penulis buku atau pencipta film (penulis/sutradara), yang kedua untuk diriku sendiri, agar terbuka untuk menerima petunjuk/hidayah via informasi yang mau aku cerap. Begitu juga sebelum belajar. Tapi terserah kalian sih, yang penting ada niat dan keseriusan. Kalian sudah pernah mama ajarkan al-Fatihah, kan..?
HA: Iya.
AA Sr: Aisya, masih ingat?
AA Jr: Ya iyalah..
AA Sr: Okay, kita dari keluarga yang menganut agama Islam. Tapi mama percaya bahwa urusan agama atau keyakinan spiritual itu urusan yang sangat personal, antara setiap Diri dengan tuhan atau apa pun yang dianggap sebagai kekuatan yang menghidupkan dan mematikan. Jadi, kalian bebas memilih agama atau jalan hidup kalian. Mama tidak
memaksa kalian harus shalat, apalagi dalam konteks tradisional, maupun baca qur’an, yang berupa buku itu. Mama hanya minta sangat
sedikit. Pelajari kembali surat al-Fatihah. Bisa begitu..?
HA: Iya.
AA Sr: Aisya, bisa?
AA Jr: Okay!
AA Sr: Jadi, di pertemuan
berikutnya, kita mulai belajar dengan doa dalam hati: al-Fatihah ya… Nanti,
jika kalian bisa menemukan jalan kalian, yang menurut kalian ada yang lebih
baik daripada al-Fatihah sebagai doa pengantar belajar, ya gapapa. Boleh
diganti. Setuju?
HA: Iya.
AA Jr: Okay!
AA Sr: Ehh… masing-masing kita kan ada PR-nya tuh… mama sudah share PR mama via WA ke kalian kan..? Ancha barusan
juga ngirim via WA nih. Mama udah baca. Thanks Ancha. Ini untuk arsip kita.
Coba, sekarang kau ucapkan kembali dan perbaiki kalimat-nya… Kalimat terakhir
itu gak jelas pokok pikirannya karena penggunaan kata “dari” yang seharusnya
“bagi”.
HA: Oh, okay… Mengapa aku ada di
kehidupan ini? Karena adanya pertemuan cinta antara mama dan papa…
AA Sr: Sorry, lebih tepatnya: antara
sel telur mama dan sel sperma papa… Trus…
HA: Dan untuk jadi pemimpin.
AA Sr: Mengapa kau bisa selamat
lahir? Kana da juga, setelah pertemuan sel telur mama-nya dan sel sperma
papa-nya, sudah jadi janin, tapi gak jadi lahir sebagai bayi yang hidup… ada
janin yang meninggal dalam perut… Apa yang membuat kau bisa lahir..?
HA: Takdir kalee…
AA Sr: Ya takdir memang … Tapi kan,
apa itu..?
HA: Hmmm…
AA Sr: Kekuatan. Kekuatan alam.
Jadi, alam itu punya kekuatan. Coba lihat itu tumbuhan… Diam-diam, bisa
tumbuh.. Sudah itu, kata Ancha, ada di kehidupan ini untuk jadi pemimpin ya..
Okay, kita lanjut pertanyaan no. 2, Aku ini siapa?
HA: Aku anak dari kedua orangtua,
Anita Syafitri Arif dan Laode Burhanuddin Mursali.
AA Sr: Okay, itu saja yang perlu kau
tahu tentang bapak-mu, yang lainnya gak perlu. Trus.. apa lagi..? Namamu siapa
dan apa maknanya..?
HA: Hamzah Ali. Hamzah itu pemimpin.
Ali… Hmmm…
AA Sr: Kau belum serius di
pertanyaan ini, nanti lengkapi ya.
AA Jr: Ma, aku boleh minta nextar
itu ya..?
AA Sr: Boleh, satu orang dapat dua.
AA Jr: Tiga boleh, gak?
AA Sr: Gak.
AA Jr: Ya elah.. biskuit sekecil
itu..
AA Sr: Kan hanya ada enam. Enam bagi
tiga berapa? Kita kan bertiga. Belajar adil dong. Sekarang giliranmu, Sya.
Pertanyaan pertama… “Mengapa aku ada di kehidupan ini..?”
AA Jr: Aku ada di kehidupan ini
karena chemistry antara sel telur mamaku dan sel sperma papaku, kemudian aku
jadi janin yang siap lahir, aku lahir dan tumbuh…
AA Sr: Trus.. “Aku ini siapa?”
AA Jr: Aku ini buah cinta mamaku dan
papaku, yang akhirnya diberi nama Aisya Aldila.
AA Sr: Okay, apa itu Aisya Aldila..?
AA Jr: Aisyah adalah istri nabi
Muhammad yang paling disayang. Sedangkan Aldila adalah singkatan dari
Alhamdulillah, dia lahir.
AA Sr: Ada yang lain gak..? Aldila
dari Kakek..?
AA Jr: Gak.. Aku lupa.
AA Sr: Itu karena kau tidak baca
baik2 catatan pelajaran kemarin… Okay, sekarang… untuk mengenali Diri kita ya…
itu gak ada yang kebetulan, sekecil apa pun. Bahwa kalian lahir tanggal berapa,
hari apa, dimana… itu juga menjadi sesuatu yang berkontribusi pada makna dan peran keberadaanmu di kehidupan ini.
AA Jr: (bersenandung pelan)
AA Sr: Okay, mama kasih contoh. Mama
lahir pada hari Ahad, pk. 2 saat bulan purnama, tanggal 15 Dzulqa’idah. Makna
dari Dzulqa’idah itu… kaidah2, aturan2, prinsip2 yang sifatnya universal,
alami. Jadi, bawaan mama itu, selalu merujuk pada kaidah2 untuk upaya penyempurnaan…. Mama tadi sudah
kasih tahu ke kalian kan, tanggal lahir kalender hijriah kan..? Aisya..
Ancha..? Sudah kan..? Nanti kalian juga bisa lebih mendalam ke situ.
HA: He-eh..
AA Jr: Okay!
AA Sr: Sekarang, menurut Ancha dan
Aisya… Dari “Mengapa”-nya itu loh… kita sudah berhasil jadi janin, kita
berhasil lahir ke dunia ini, dari bayi kita berhasil tumbuh hingga besar
sebagaimana kondisi kita sekarang ini… Yang punya kelengkapan… sepasang kaki,
sepasang tangan, panca indera, otak, hati…
HA: Iya sih.
AA Sr: Oke deh, Ancha duluan. Apa
yang kau miliki sebagai manusia, di dirimu, gak usah bicara dulu apa yang di
luar dirimu. Pada dirimu, apa yang kau miliki sekarang..?
HA: Anggota tubuh…
AA Sr: Apa yang paling penting pada
Diri-mu..? Yang secara fisik aja dulu deh, apa..?
HA: Otak.
AA Sr: Otak. Jadi ada otak kan di
kepalamu, Bagus! Jaga itu. Apa lagi..?
HA: Paruparu.
AA Sr: Bagus! Jaga juga itu paruparu-mu
ya… untuk apa itu paruparu?
HA: Untuk bernafas.
AA Sr: Bagus! Ada apa lagi..?
HA: Jantung.
AA Sr: Bagus! Gunanya apa..?
HA: Untuk memompa darah.
AA Sr: memompa darah ke..?
HA: ke seluruh tubuh..
AA Sr: Ya. Dan terutama ke otak.
Karena darah membawa oksigen kan..? Kalo otak gak dipasok oksigen dalam waktu
sekian menit, bisa mogok itu otak. Dan yang punya otak pun mati… Apa
lagi yang kau punya, Ancha..?
HA: Panca indera.
AA Sr: Apa aja tuh..?
HA: mata, hidung, mulut, kuping…
AA Sr: lidah..? Lidah termasuk panca
indera gak..?
HA: termasuk.
AA Sr: Ya, jadi lidah sebagai
pengecap, dan kulit pada seluruh permukaan tubuh dan anggota tubuh juga panca
indera… sebagai peraba atau perasa. Nanti ini bisa jadi tugas berikut. Sekarang
Aisya. Pertanyaan yang sama: Apa yang kau miliki -- sebagai manusia -- pada
dirimu?
AA Jr: Ruh dan fisik.
AA Sr: Ruh dan fisik… Bagus!
AA Jr: Ya, udah… di fisik itu ada otak,
jantung, paruparu, hati… kalo Ruh itu ya spirit.
AA Sr: Okay! Di fisik mu itu apa
yang paling signifikan yang paling kau perlukan dalam hidup?
AA Jr: Semuanya.
AA Sr: Semuanya? Bagus! Yang paling
sering kau gunakan, apa..?
AA Jr: Otak, mata…
AA Sr: Otak ?! Bener..?! Kau bisa
berpikir..?
AA Jr: Ya iya lah! Kalo aku gak bisa
berpikir, aku gak mungkin bisa jawab pertanyaan mama.
AA Sr: Okay, bagus. Perbaiki ya,
pola pikirmu. Memang semua orang bisa berpikir. Anjing juga bisa berpikir
karena punya otak. Tapi… berpikir itu juga punya tingkatan. Kecerdasan itu ada
tingkatannya. Otak itu punya sangat banyak sel. Sebanyak bintang di langit.
Tapi kebanyakan manusia hanya menggunakan sebagian kecil sel-sel kelabunya itu.
Kapan2 kita bahas lebih dalam ya. Trus, apa lagi yang penting yang bikin kau
sekarang masih hidup..?
AA Jr: Paruparu, lambung, semuanya!
AA Sr: Semuanya ya… nah, itulah
sistem. Nanti kita kembali ke sini. Mama mau tanya satu hal dulu.
AA Jr: Okay!
AA Sr: Kita sudah berhasil jadi
janin, kita berhasil lahir ke dunia ini, dari bayi kita berhasil tumbuh hingga
besar sebagaimana kondisi kita sekarang ini… Lalu, untuk apa kita masih tetap
hidup? Kenapa kita masih melanjutkan hidup kita? Aisya, Kenapa kau masih
melanjutkan hidupmu?
AA Jr: Untuk mencapai eh mewujudkan
goal-ku.
AA Sr: Bagus, Aisya masih punya
goal. Goal-mu apa sih..?
AA Jr: Aku mau kuliah, eh sekolah di
luar negeri dengan beasiswa.
AA Sr: Trus kalo sudah bisa sekolah
di luar negeri. Artinya goal-mu sudah tercapai. Artinya kau sudah siap mati?
AA Jr: Aku akan punya goal2
berikutnya. Aku akan bikin banyak goal, sampai aku sakit, sampai aku mati.
AA Sr: Ih! Jadi kau mau sakit dulu
sebelum mati?
AA Jr: Ya, nggak. Pokoknya jalanin
aja gitu loh.
AA Sr: Goal yang paling terdekat
apa?
AA Jr: Kuliah.
AA Sr: Ada persiapanmu untuk itu ?
AA Jr: Ya aku kan belajar SAT, itu
aja…
AA Sr: Kapan kau mau selesaikan
belajarmu dan ikut test SAT ?
AA Jr: Gak tau, aku jalani aja.
AA Sr: Goal itu ya, suatu kemauan, suatu
rencana yang dijalani prosesnya dan ada deadline-nya. Kalo gak ada target
waktu. Itu bukan goal, tapi angan-angan. Kau bisa bedakan?
AA Jr: He-eh…
AA Sr: Jadi, kapan kau mau capai
goal-mu itu ?
AA Jr: Tahun depan kalee…
AA Sr: Bagus! Setidaknya kau punya
target. Jika belum tercapai karena ada halangan atau apa, yang tambah waktu
lagi. Yang penting kau harus tentukan rentang waktunya, supaya kau bisa atur
waktumu. Itu namanya sistem. Okay, sekarang Ancha. Mengapa kau masih
melanjutkan hidupmu, Ancha?
HA: (diam)
AA Jr: Kenapa lo gak mati?
HA: Hmm, karena masih dikasih waktu
ama Tuhan…
AA Jr: Ya, udah sih… Dia kan..
AA Sr: Aisya, biarkan Ancha bicara,
belajar jadi pendengar yang baik. Kalo dia lagi bicara kita dengerin dong.
AA Jr: Kalo gitu, memang kenapa mama
masih hidup?
AA Sr: Nanti aku juga jawab. Sekarang
giliran Ancha yang bicara, kita dengerin, Sya… Ancha, lanjut, Nak! Belajar
berekspresi, Nak!
HA: Karena, Tuhan masih kasih waktu
buat raih citacita…
AA Sr: Okay, apa citacita-mu?
HA: Hmm…
AA Sr: Apa yang membuat kau tetap
semangat hidup? Kau semangat gak hidup, Cha..?
HA: Iya.
AA Sr: Okay, yang membuat kau tetap
semangat hidup?
HA: Teman-teman dan game.
AA Sr: Kalo gitu, upayakan agar itu
bisa juga bikin hidupmu bermakna.
HA: Maksudnya, bermakna bagaimana,
ma’..?
AA Sr: Ya, ada dampak baiknya bagi
kehidupanmu ke depannya. Harus lebih banyak dampak positif-nya daripada dampak negative-nya
ya.
HA: Oh, oke.
AA Jr: Nah sekarang, kenapa mama
masih mau hidup?
AA Sr: Karena, aku sadari bahwa
hidup ini rahmah, berkah sekaligus hidayah yang luar biasa! Aku mau menikmati
hidupku sebagai manusia selama mungkin, karena menjadi manusia itu nikmat sekali. Kita punya kelengkapan, bukan hanya ruh, tapi juga fisik, pikiran dan jiwa. Kalau sudah mati, kembali hanya sebagai ruh, Gak bisa lagi mengalami sensasi-sensasi pada indera. Tapi, aku percaya reinkarnasi. Dan mungkin aku akan hadir lagi di kehidupan berikutnya sebagai manusia. Aku mau menikmati hidupku sebagai manusia dalam kondisi sehat fisikal, sehat mental dan
sehat spiritual. Untuk itu, aku harus mengupayakan cara hidup yang sehat.
Cukup? Atau masih perlu dijelasin lebih lanjut?
AA Jr: Kayaknya cukup deh.
AA Sr: Oke,
Kita kembali ke “SISTEM”. Jadi, pada dan dalam diri kita, dalam diri tiap
manusia itu sudah ada sistem. Semua organ pada dan dalam diri kita itu bekerja
sama untuk kita bisa hidup. Itu namanya sistem. Jadi, sistem yang paling utama
yang perlu kita tahu, yang perlu kita kenal dan kita pahami adalah Diri kita sendiri.
Tadi, Aisya bilang diri manusia itu punya ruh, punya fisik. Bagus. Bagaimana
dengan pikiran? Pikiran itu ruh atau fisik? Menurut Ancha…?
HA: Pikiran itu… Hmm…
AA Sr: Aisya..?
AA Jr: Dua-duanya. Ruh dan fisik.
AA Sr: Ancha..? Sudah bisa jawab..?
Termasuk apa itu pikiran..? Pikiran juga kan bagian dari diri seorang manusia.
Setiap manusia punya pikiran yang beda dengan orang lain. Tidak ada yang persis
sama.
AA Jr: Yup!
AA Sr: Okay, jadi setiap manusia yang
hidup punya ruh, ruh Allah, punya fisik, dan punya pikiran sendiri, yang dalam
bahasa inggris disebut mind. Pernah dengar gak istilah “Body, Mind and Soul” ?
AA Jr: Kayaknya biasa ada di situs
Yoga.
AA Sr: Betul, Sya. Tapi ada juga
yang bilang “Body, Mind and Spirit” Hmm.. ada bedanya kah antara soul dan
spirit? Ada yang tahu..? Aisya atau Ancha..?
HA: Nggak tau.
AA Jr: Sama aja kalee…
AA Sr: Pendapat mama begini. Tapi
ini gak mutlak benar ya. Mama masih belajar juga sih. Soul itu ruh Allah,
sepercik ruh Allah yang dititipkan pada setiap Diri manusia. Dan ruh ini suci
dan tetap suci. Ini yang membedakan kita dengan makhluq lainnya. Sedangkan
spirit itu energi kehidupan yang dikaruniakan bagi semua makhluq hidup,
termasuk manusia. Jadi, manusia juga punya spirit. Spirit itu semangat hidup.
Spirit itu jiwa. Antara fisik, pikiran, dan jiwa itu saling mempengaruhi. Jadi,
ini juga sistem. Dan menurut mama sih, yang disebut sakit jiwa itu, kurang
tepat, lebih tepat jika disebut gangguan pikiran. Gangguan pikiran ini yang
mempengaruhi semangat hidup atau jiwa.
HA: Jadi, ada empat ya… body, mind,
soul dan spirit ?
AA Sr: Mama pikir begitu. Tubuh
fisik, pikiran, ruh dan jiwa.
AA Jr: Oh!
AA Sr: Jadi, sekarang kita lihat
bahwa ada sistem dan sub-sistem pada dan dalam diri kita. Masing2 Diri kita ini
adalah miniatur alam semesta. Kenapa mama bilang begitu? Ada yang tahu..?
AA Jr: Hmm…
HA: (diam)
AA Sr: Jadi, semua yang ada di
seantero jagad, seluruh semesta ada juga pada diri tiap manusia. Ancha, dalam
pelajaran agama Hindu ada kan disebut2 tentang Buana Alit dan Buana Agung. Apa
tuh? Masih ingat pelajaran kelas 5 SD-mu, Cha..?
HA: Iya, Buana Alit itu manusia.
Buana Agung itu alam semesta.
AA Sr: Bagus! Jadi, Buana Alit
adalah miniatur Buana Agung. Ada lima unsur utama kehidupan yang sama2 dipunyai
oleh Buana Alit dan Buana Agung. Masih ingat, apa itu, Cha..?
HA: Panca Maha Butha.
AA Sr: Bagus! Kelima itu, Udara,
Air, Tanah atau Bumi, Api dan Cahaya, lalu Ruang. Sekarang coba kita dengar
dari Aisya ya… Aisya kan pernah sekolah di pesantren, madrasah aliah. Pernah
gak, kau pelajari tentang ayat-ayat Iqra’ di sekelah mu itu..?
AA Jr: Udah lupa ah.
AA Sr: Jadi, kata iqra’ itu ada tiga
dalam al-Qur’an ya.. Iqra’ yang pertama, bahwa kita manusia perlu membaca atau belajar dengan nama/sifat Tuhan (pemelihara) yang menciptakan. Iqra’ yang kedua, bahwa
kita manusia perlu membaca dengan nama/sifat Tuhan (pemelihara) yang
kariim. Iqra’ yang kedua, bahwa kita manusia perlu membaca kitab,
dilanjutkan dengan kalimat: cukuplah dirimu sebagai penghisab dirimu sendiri.
Ada yang tahu apa itu hisab ?
AA Jr: Mengadili? Penghisab,
Pengadil..? Yang mengadili..?
AA Sr: Betul, jadi, cukuplah diri
kita sendiri yang mengadili diri kita sendiri. Jadi, kita perlu banyak
introspeksi, merenungi diri kita sendiri. Kaitannya dengan kitab? Jadi, kitab
yang dimaksud adalah Diri kita sendiri. Bukan kitab yang berupa lembaran2
kertas yang diketik dan dicetak. Jadi, bacalah Dirimu. Pelajari Dirimu. Kenali
Dirimu. Ini juga sudah dianjurkan oleh Socrates, jauh sebelum adanya Qur’an
yang tertulis. Karena, Diri kita ini, Qur’an yang hidup.
AA Jr: Hmm.. Baca Diri.
AA Sr: Ya. Jadi, untuk mengenali
Sang Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta, kita perlu membaca alam semesta ini.
Tapi, alam semesta ini sangat luas tak bertepi. Ini disebut Sistem Alam
Semesta, atau Universal System. Umur kita gak cukup untuk travelling ke planet-planet
lain di luar Galaksi Bimasakti. Karena itu, baca Diri saja dan alam sekitar
kita yang bisa terjangkau indera dan pikiran kita.
HA: Hmm…
AA Sr: Jadi, sistem itu yang membuat
segalanya berjalan dengan baik. Diri manusia. Alam semesta. Semuanya ada
keteraturan dan kerjasama, saling interaksi, ada keseimbangan untuk kelangsungan
hidup dan keberadaannya. Hmm… Jadi, kirakira sudah ada gambaran tentang sistem?
Ohya, sistem pendidikan kita bagus gak sih..?
AA Jr: Jelek!
AA Sr: Jelek, kata Aisya. Haha... Aisya
paling frontal menyatakan sikapnya. Di sekolah pernah lompat jendela gegara
guru yang ngomong dua jam gak ada jutrungannya. Hahaa… Mama sependapat. Jadi,
sistem itu punya 4 komponen penting. Ada yang bisa tebak? Tadi mama sudah kasih
contoh: Diri Manusia.
HA: Tubuh kita..?
AA Sr: Ya. Jadi Diri Manusia ini
adalah ruang. Ada ruang otak, ruang atau rongga dada, rongga perut, ada
pembuluh darah yang bisa disebut sebagai ruang sirkulasi… Nah itu pertama.
Kemudian, komponen kedua… ada yang tahu..? Aisya..?
AA Jr: Hmm…
AA Sr: Komponen kedua adalah waktu. Waktu Diri-mu apa Aisya..?
AA Jr: Waktu apa..?
AA Sr: Yang membuat Dirimu jadi
suatu sistem..?
AA Jr: Gak tauk ahh..
AA Sr: Jadi, Dirimu punya waktu.
Waktu sebelum lahir, waktu antara lahir dan mati, waktu tidur, waktu melek,
waktu buang air eh berak… Gak bisa kan kau gak berak dalam beberapa
hari? Jadi ada saatnya semua berproses. Kau dalam lima menit gak bernafas, bisa
nggak, Sya?
AA Jr: Kalo dilatih mungkin bisa
sih.
AA Sr: Lima menit loh!
AA Jr: Eh, gak bisa.
AA Sr: Jadi itu semua waktu. Kita
bernafas setiap saat. Minimal bisa tahan 1 menit tahan nahas, untuk orang
normal. Nah, sekarang yang ketiga. Apa tuh.. komponen ketiga dari suatu sistem…
Aisya..?
AA Jr: Ahh..? Sistem apa dulu.
AA Sr: Ya, ini Diri kita, manusia.
Kita kan bahas tentang Diri kita.
AA Jr: Komponen… Tauk, ahh…
AA Sr: Kan tadi sudah ada ruang,
lalu ada waktu, apa lagi…?
AA Jr: Ruang, waktu… Apa lagi ya..?
AA Sr: Pelaku. Diri kita ini bisa
jadi pelaku, artinya sesuatu yang melakukan sesuatu. Untuk menjadi pelaku, kita
perlu zat dan energi. Untuk bisa melakukan sesuatu, kita perlu zat dan energi.
Okay? Sekarang, komponen ke-empat dari suatu sistem, ada yang tahu..? Ancha..?
HA: Korban.
AA Sr: Loh, kok korban? Kok Ancha
bisa berpikir begitu?
AA Jr: Mungkin karena tadi mama
bilang, komponen ketiga itu pelaku. Pelaku itu kan subyek. Mungkin maksud Ancha
obyek, ya..?
HA: He-eh..
HA: He-eh..
AA Sr: Ohh… Hehee… nyambung juga ya…
Tapi itu dalam konteks tata bahasa, bentukan kalimat ya. SPOK. Oke deh.
Sekarang kita kembali ke pelajaran sistem. Kompnen ke-empat adalah aturan main.
HA: Aturan main..?
AA Sr: Ya. Aturan main. Misalnya.
Seorang “pelaku” makan. Kalau kau makan terus, rusak nggak sistem-mu?
AA Jr: Ya rusaklah lambungku.
AA Sr: Ya. Jadi ada aturan main.
Kalo, kau tahan nafasmu, Ancha selama lima menit, tanpa pernah latihan, meledak
gak paruparumu jika tiba-tiba begitu..?
HA: Iya, mana tahan!
AA Sr: Nah, itu namanya aturan main.
Jadi Diri kita ini sistem, dan di dalam diri kita, adalagi beberapa system,
atau sub-sistem: ada system pernafasan, ada system pencernaan, ada sistem
transportasi, ada sistem syaraf, sistem penglihatan, sistem pendengaran… Mau
contoh lain selain Diri Manusia?
HA: Oke… apa ma?
AA Sr: Permainan sepakbola
AA Jr: masa’ sepak bola itu sistem?
AA Sr: Tadi masih ingat apa aja
komponen suatu sistem, Cha?
HA: Ruang, Waktu, Pelaku dan
Aturan-main.
AA Jr: Tunggu. Aku mo nanya. Kenapa
disebut aturan main, bukan aturan saja?
AA Sr: Okay! Ini pertanyaan yang
bagus! Ada aturan yang bikin sesuatu tidak bisa berlangsung. Banyak aturan di
sekolah yang bukan aturan main, tapi aturan yang bikin mandek. Aturan main,
selayaknya, eh, contohnya, jika kita mau dengar musik di hp atau radio-tape, kan kita tekan
tuh tombol “play”… Hehee… Setuju..? Bisa kita lanjut..?
AA Jr: Oohh..
AA Sr: Ancha, apa komponen ruang
dalam permainan sepak bola?
HA: Ruang bermain, eh, lapangan
sepak bola.
AA Sr: Bagus. Jadi, ada batasnya ya…
jika bola keluar batas, permainannya sah, nggak?
HA: Nggak dong.
AA Sr: Trus, komponen waktu dalam
permainan sepak bola. Siapa yang mau jawab? Masih Ancha..? Ancha kan biasa main
sepakbola.
HA: Iya. Ada waktu, dua ronde,
masing-masing 45 menit, ada waktu istirahat di antaranya selama 15 menit.
AA Sr: Bagus! Sekarang, komponen
ketiga, pelaku. Pelaku dalam permainan sepakbola. Aisya bisa jawab..?
AA Jr: Ya itu, dua kesebelasan yang
saling adu.
AA Sr: Wasit, termasuk gak?
HA: Ya, termasuk dong.
AA Sr: Penonton, termasuk gak?
HA: Hmm.. ngaak. Permainan bisa
tetap berlangsung tanpa penonton.
AA Sr: Bagus. Nah, terakhir…
Komponen aturan main. Apa itu dalam permainan sepak bola, Aisya?
AA Jr: Ya aku gak tau lah. Aku gak
hobi nonton apalagi main. Meneketehe!
AA Sr: Ancha tahu?
HA: Ya, satu group 11 pemain, boleh
diganti tapi jumlahnya tetap 11 orang, tidak boleh menggunakan tangan untuk
mengalihkan bola. Trus, bola gak boleh keluar lapangan… Hmm.. Aturan waktu itu
juga termasuk aturan main, kan?
AA Sr: Bagus! Jadi itu contoh sistem
yang sederhana. Nah, termasuk juga dalam tubuh kita ini. Semua organ tubuh juga
sebagai pelaku, Aisya, Ancha… Contohnya: Jantung sebagai pelaku pemompa darah
ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, membawa darah yang bermuatan oksigen, terutama
ke otak. Otak menerima oksigen, sehingga bisa melanjutkan kerjanya yaitu
berpikir dan dari berpikir itu bisa memerintahkan organ lain bekerja, contohnya
tangan mau bekerja, hampir semua geraknya dikontrol oleh otak. Itu semua sistem.
Jadi, ada pelaku. Mereka butuh zat dan energi. Sampai sini paham?
HA: Hmm…
AA Jr: Ya
AA Sr: Bagus! Kalo gitu, sekarang
Aisya. Coba bertanya. Ajukan pertanyaan dari apa yang kita bicarakan tadi. Buat
pertanyaan. Sekarang kan pelajaran kita SISTEM. Tapi, dari pelajaran kemarin, kau
belum kelar. Tetap PR itu dilanjutkan jawabannya ya.
AA Jr: Gak. Aku gak ada pertanyaan.
AA Sr: Berarti kau gak ngerti ya…?
AA Jr: Ngerti, tapi… aku memang gak
ada pertanyaan.
AA Sr: Ancha, buat pertanyaan dari
apa yang kita bicarakan tadi… Ayo, ekspresikan. Kalo kau berpikir, kau pasti
bisa bertanya.
HA: (diam)
AA Sr: Gak biasa bertanya di sekolah
ya..? Orang yang jarang bertanya, sebenarnya kurang berpikir. Aisya waktu
kecil, suka sekali bertanya, kayak filsuf.
AA Jr: (diam)
HA: (diam)
AA Sr: Okay, jika gak ada
pertanyaan, kita tutup aja. Mama pesan lagi, agar kita jalani program belajar
ini dengan serius ya. Ini lebih penting daripada sekolah formal kalian. Mama
yakin banget. Bisa serius, Aisya, Ancha..?
AA Jr: oke deh.
HA: Ya, ma’.
Sekian ~~~
PR:
1. Melengkapi/menyempurnakan makna nama-mu
2. Bikin gambaran atau contoh suatu sistem yang ada pada Diri-mu (bisa: Sistem Transportasi, Sistem Pencernaan, Sistem Pernafasan, Sistem Pendengaran, Sistem, Penglihatan, dll).
-----------------------------------
PR Pekan Lalu:
Anetha Athena
Soal 1:
-----------------------------------
PR Pekan Lalu:
Aisya Aldila
Soal 1:
“Mengapa Aku ada di kehidupan ini?”
Aku ada di kehidupan ini karena chemistry antara sel telur mamaku dan sel sperma papaku. Awalnya, aku menjadi janin dan bayi yang siap lahir dari Rahim mama, lalu aku lahir dan tumbuh besar.
Soal 2:
“Aku ini siapa?”
Aku ini buah Cinta mama-ku dan papa-ku yang lahir dan akhirnya diberi nama Aisya Aldila.
Soal 3:
Namaku adalah Aisya Aldila. Aisya adalah nama istri nabi Muhammad yang paling disayang sedangkan Aldila adalah singkatan dari kalimat “Alhamdulillah dia lahir”.
Catatan tambahan dari mama:
Nama papa-mu: Laode Burhanuddin Mursali, biasa disebut Rudi
Nama mama-mu: Anita Syafitri Arif, atau Anetha Athena
Mama menyebut-mu dalam doa dengan nama Aisya Aldila binti Laode Burhanuddin Mursali.
Tempat/Hari/Tanggal lahirmu: Makassar / Jumat / 6 Oktober 1995M / 11 Jumadil Awal 1928H
Nama mama-mu: Anita Syafitri Arif, atau Anetha Athena
Mama menyebut-mu dalam doa dengan nama Aisya Aldila binti Laode Burhanuddin Mursali.
Tempat/Hari/Tanggal lahirmu: Makassar / Jumat / 6 Oktober 1995M / 11 Jumadil Awal 1928H
Anetha Athena
Soal 1:
“Mengapa Aku ada di kehidupan ini..?”
Aku ada di kehidupan ini karena telah terjadi pertemuan cinta, chemistry antara sel telur mamaku (Murniati binti Chalid) dan sel sperma papaku (Arifuddin Ali bin Muhammad Ali Patunru). Jadi aku ada di kehidupan ini karena adanya Cinta. Itu awalnya. Kemudian aku menjadi janin yang siap lahir sebagai bayi manusia, karena ada kekuatan alam, yaitu kekuatan Yang Maha pen-Cinta (Rahman) dan Yang Maha Pemelihara (Rahim). Lalu aku berhasil lahir dan tumbuh, juga karena ada kekuatan alam, yaitu kekuatan Yang Maha pen-Cinta dan Yang Maha Pemelihara.
Soal 2:
“Aku ini siapa?”
Aku ini buah Cinta mama-ku dan papa-ku yang diberi nama Anita Syafitri Arif. Namun dalam perjalanan mencari Diri dan menemukenali kesejatian Diri, aku menemukan nama yang lebih tepat, yaitu: Anetha Athena. Anita Syafitri Arif, maupun Anetha Athena, adalah seorang manusia, makhluk individual sekaligus makluk sosial yang lahir di Kota Makassar pada Ahad / 2 Februari 1969M / 15 Dzulqa’idah 1388H, saat bulan purnama.
Soal 3: Makna Nama
Anita = jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna
Syafitri = yang suci, kepercayaan
Arif = bijaksana, mengenal
Syafitri = yang suci, kepercayaan
Arif = bijaksana, mengenal
Anita Syafitri Arif, adalah perempuan yang berjiwa merdeka, menemukan dan menjalani hidup yang tenteram menuju kesempurnaan dengan senantiasa menjaga/memelihara jiwa yang suci dengan mengenal/mempelajari apa saja yang perlu dipelajari agar bisa bersikap dan bertindak bijaksana.
Anetha = perempuan dengan kesucian spiritual
Athena = dewi kebijaksanaan, yang punya daya magis, yang senantiasa berenung dan berpikir, selayaknya filsuf
Athena = dewi kebijaksanaan, yang punya daya magis, yang senantiasa berenung dan berpikir, selayaknya filsuf
Anetha Athena, adalah perempuan dengan kesucian spiritual, cerminan dewi kebijaksanaan yang berdaya magis, yang senantiasa berenung dan berpikir, selayaknya filsuf.
Hamzah Ali
Soal 1:
"Mengapa aku ada di kehidupan ini?"
Aku ada di kehidupan ini karena ada pertemuan cinta, antara sel telur mamaku dan sel sperma papaku; Dan, untuk menjadi pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, minimal di keluarga sendiri.
Soal 2:
"Aku ini siapa?"
Aku adalah buah cinta dari kedua orang tua ku, yang diberi nama oleh nenekku Hamzah Ali
Soal 3:
Hamzah= pemimpin yang kuat dan bijaksana
Ali = tinggi, sangat baik, mulia, pemimpin
Catatan tambahan dari mama:
Nama papa-mu: Laode Burhanuddin Mursali, biasa disebut Rudi
Nama mama-mu: Anita Syafitri Arif, atau Anetha Athena
Mama menyebut-mu dalam doa dengan nama Hamzah Ali bin Laode Burhanuddin Mursali.
Tempat/Hari/Tanggal lahirmu: Jakarta Selatan / Ahad / 29 Januari 2006M / 29 Dzulhijjah 1938H, bertepatan dengan hari Imlek dan sehari sebelum tahun baru hijriah, 1 Muharram.
Nama mama-mu: Anita Syafitri Arif, atau Anetha Athena
Mama menyebut-mu dalam doa dengan nama Hamzah Ali bin Laode Burhanuddin Mursali.
Tempat/Hari/Tanggal lahirmu: Jakarta Selatan / Ahad / 29 Januari 2006M / 29 Dzulhijjah 1938H, bertepatan dengan hari Imlek dan sehari sebelum tahun baru hijriah, 1 Muharram.
♡♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar