Rabu, 25 Desember 2019

Muhammad Pertama


Ada Muhammad dan Hakikat Islam dalam Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Dalam al-Qur'an yang berisi 6348 ayat, kata مُحَمَّدٌ (Muhammad) hanya muncul 4 kali, hanya di 4 ayat. Kata مُحَمَّدٌ yang pertama ada pada Surat 3 / Ali Imran ayat 144. Kata مُحَمَّدٌ yang kedua ada pada Surat 33 / Al-Ahzaab ayat 40. Kata مُحَمَّدٌ yang ketiga ada pada Surat 47 / Muhammad ayat 2. Dan,  kata مُحَمَّدٌ yang keempat ada pada Surat 48 / Al-Fath ayat 29. Melalui kajian masing-masing ayat yang saling menjelaskan, maka didapatlah hubungan interaksi sebagai berikut: 


Dan pengejawantahannya dalam kehidupan sebagai berikut:


Jadi, ada Muhammad dengan darah dan daging, yang dilahirkan dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah, ada Muhammad, figur yang diciptakan oleh para elit agama dengan dogma dan doktrinnya sebagai Nabi/Rasul Muhammad saw, melalui apa yang disebut sebagai hadits-hadits, dan bahkan dikultuskan dengan mengikuti "sunnah" penampilan fisiknya. Padahal ada juga larangan memvisualkannya, hanya boleh berupa namanya dalam lingkaran cahaya. Jadi, disini saja sudah terlihat kontradiksinya ajaran-ajaran yang sebenarnya memang tidak ada dalam al-Qur'an.

Muhammad yang sejati ada jauh sebelum kelahiran Muhammad bin Abdullah, bahkan sebelum adanya manusia pertama. Muhammad pertama dan utama adalah Nur Muhammad, Cahaya kedua. Cahaya pertama setelah Cahaya di atas Cahaya, Sumber dari segala Sumber Keberadaan dan Ketiadaan: Allah.

Jadi, Muhammad Pertama adalah Nur Muhammad yang ada di setiap Diri manusia, siapa pun dia. Nur Muhammad adalah potensi ilahi yang ada di setiap Diri manusia untuk mengembangkan diri pribadinya dengan sifat Tuhan yang rahman dan rahim (ayat pertama Fatihah) dan karena Allah, untuk memelihara dan melestarikan lingkungan alam dan alam semesta.

Apa itu "hamdu"? Arti kata hamdu terdiri dari kata dasar yang sama dengan muhammad, yaitu  ح (ha)م(mim) dan د(dal). dan dapat dipahami dari konteks yang menghubungkan Allah dan Rabb. Jadi, hamdu adalah rancang bangun dzahir atau aplikasi nyata.

Suatu ayat al-Qur'an memang akan sangat dangkal jika hanya diartikan secara bahasa 'ajam (bahasa suatu bangsa), karena akan terperangkap dalam pemaknaan budaya bangsa itu. Padahal al-Qur'an adalah kitab suci yang bernilai universal, tersusun dalam bahasa Rabb. Berlaku dimana saja, kapan saja, dan bagi siapa saja. Jadi, bukan menerjemahkannya, tapi meng-iqra' (transliterasi)-nya, mempelajarinya dengan hati.

Al-Qur'an dalam wujud kitab dengan lembar-lembar kertas itu pun bukan yang utama. Al-Qur'an yang utama adalah Diri manusia dan alam Semesta. Dan bahkan, Diri Manusia adalah miniatur atau resume alam Semesta ini. Setiap manusia adalah muhammad, yaitu orang yang meng-hamdu-kan Dirinya. Jika, dan hanya jika orang itu sudah mampu menghidupkan Nur Muhammad pada Diri-nya.

Sumber Utama: Al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar